Acara spesial...
Meet and greet...
Bersama Ippho Santosa dan Shamsi Ali, seorang imam dari New York...
Kami akan membahas rahasia-rahasia sukses dan pesan-pesan hebat dari 7 tokoh dunia. Bukan kebetulan, kami berdua pernah bertemu langsung dengan 7 tokoh dunia tersebut.
Kapan?
Senin (31 Okt) jam 10 pagi. Saya ulang, Senin (31 Okt).
Di mana?
Gramedia Matraman, Jakarta.
Acara ini sangat terbatas. Tidak publikasikan di media sosial FB dan Twitter sama sekali. Hanya di beritahukan via Telegram dan beberapa grup WA mas Ippho. Cuma itu.
Teman-teman bisa hadir, terus menyimak seminar ini, gratis. Ya, gratis. Setelah itu, akan diadakan meet and greet. Teman-teman bisa bertanya langsung dan foto kenang-kenangan.
Sekiranya ingin hadir, silakan SMS 0815-4333-3600. Tak perlu menunggu SMS balasan. Sekali lagi, tidak perlu. Kami hanya me-reply dan me-remind jika seat sudah full.
Sahabat blogger
Senin, 31 Oktober 2016
Rabu, 14 Mei 2014
Plan...
Dari data – data tersebut berikut 10 PTF dengan Program Studi Profesi Apoteker terbaik tahun 2012 versi penulis:
1. Universitas Indonesia
2. Institut Teknologi Bandung
3. Universitas Gadjah Mada
4. Universitas Airlangga
5. Universitas Padjajaran
6. Universitas Hasanuddin
7. Universitas Sumatera Utara
8. Universitas Muhammadiyah Surakarta
9. Universitas Andalas
10. Universitas Surabaya
11. Universitas Sanata Dharma
Itulah PTF dengan prodi profesi apoteker terbaik versi penulis. Namun demikian selain melihat peringkat PSPA tersebut, untuk memilih PSPA yang sesui perlu dilihat juga bidang apa yang menjadi unggulan di setiap PSPA misalkan saja untuk ITB lebih unggul di bidang formulasi dan teknologi farmasinya, UNAIR di bidang klinis/pelayanan, UI di bidang manajemen farmasi, dan UGM di bidang bahan alam.
sumber : http://fairuzzabadi57.blogspot.com/2012/12/universitas-dengan-program-studi.html
Senin, 09 April 2012
MAKALAH
RESPIRASI SELULER
Oleh
:
SAFINATUNNAJAH AL RASYID
150
2011 0295
FAKULTAS
FARMASI
UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Respirasi Seluler”.
Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Biologi Sel dan Molekul di Universitas Muslim Makassar.
Dalam
Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang
telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Makassar, April
2012
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Respirasi
merupakan proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua makhluk hidup dengan semua penyusun tubuh, baik sel
tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Respirasi ini dilakukan baik siang
maupun malam (syamsuri, 1980).
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana stuktur dan fungsi dari
mitokondria
2. Bagaimana mekaisme respirasi sel dari
mitokondria
I.3 Maksud dan Tujuan
Tujuan dari rumusan masalah diatas
adalah :
1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi
dari mitokondria
2. Untuk mengetahui mekanisme respirasi sel
dari mitokondria
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Struktur dan Fungsi
mitokondria
Mitokondria adalah salah
satu dari beberapa bagian yang terdapat di dalam sel atau yang biasa disebut
sebagai organel sel. Mitokondria dalam sebuah sel memiliki jumlah yang bervariasi
tergantung pada kebutuhan energi pada sel tersebut. Pada beberapa jenis sel,
mitokondria memiliki susunan yang kompak yaitu pada bagian yang paling banyak
membutuhkan energi. Sebagai salah satu contoh, mitokondria ada pada tubuh
manusia yang terletak diantara unit-unit kontraktil pada sel otot jantung.
Mitokondria berbentuk seperti batang atau cenderung oval, memiliki ukuran yang
besar seperti bakteri. Mitokondria memiliki dua lapisan, yaitu lapisan luar dan
lapisan dalam. Lapisan luar bersifat halus dan mengelilingi mitokondria.
Sedangkan lapisan dalamnya berbentuk lipatan-lipatan yang disebut krista. Ada
bukti yang menyebutkan bahwa mitokondria merupakan turunan dari bakteri yang
menginvansi dan kemudian ditelan oleh sel primitif. Hal itu terjadi akibat
adanya hubungan simbiotik antara mitokondria dan bakteri, sehingga menyebabkan
mitokondria berkembang dan menjadi organel permanen.
Fungsi mitokondria
mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu
bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel. Sehingga
mitokondria disebut juga dengan “organel energi”. Pada mitokondria terdapat
lipatan-lipatan yang mengarah ke dalam dan menonjol ke rongga dalam yang
disebut krista. Krista diisi oleh cairan yang berbentuk gel yang
dinamakan matriks. Selain itu krista juga ditempeli oleh protein-protein
transportasi elektron yang bertanggung jawab untuk mengubah sebagian besar
energi yang terkandung dalam makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan.
Sedangkan cairan gel di dalam krista atau yang disebut matriks. Matriks
merupakan cairan yang mengandung campuran pekat ratusan enzim berbeda yang
memiliki fungsi untuk mempersiapkan molekul-molekul nutrien untuk pengambilan
akhir energi yang dapat digunakan oleh protein-protein yang terdapat di krista.
Gambar
: Mitokondria
Mitokondria banyak
terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan
banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Struktur mitokondria terdiri
dari empat bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar
membran, dan matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri dari
protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein porin
yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul kecil
yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria menyerupai
membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga mengandung
enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan dalam
proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan asetil-KoA.
Membran dalam yang kurang
permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80% protein.
Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini
meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam
matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas
permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi
ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi
oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria,
serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran yang
terletak di antara membran luar dan membran dalam merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs,
reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium,
kalsium dan kalium
B.
Mekanisme Respirasi sel
a. Glikolisis
Kata
“glikolisis” berarti “menguraikan gula” dan itulah yang tepatnya terjadi selama
jalur ini. Glukosa, gula berkarbon enam, diuraikan menjadi dua gula berkarbon
tiga. Gula yang lebih kecil ini kemudian dioksidasi, dan atom sisanya disusun
ulang untuk membuat dua molekul piruvat (champbell, 2002)
NADH
merupakan sumber elektron berenergi tinggi, sedangkan ATP adalah persenyawaan
berenergi tinggi. Selama glikolisis dihasilkan 4 molekul ATP, akan tetapi 2
molekul ATP diantaranya digunakan kembali untuk berlangsungnya reaksi-reaksi
yang lain sehingga tersisa 2 molekul ATP yang siap digunakan untuk tubuh.
Seluruh proses glikolisis tidak memerlukan oksigen. Reaksi glikolisis terjadi
di sitoplasma (di luar mitokondria). Hasil akhir sebelum memasuki siklus krebs
adalah asam piruvat. Ada yang membedakan tahap ini menjadi dua yaitu glikolisis
dan dekarbosilasi oksidatif. Glikolisis mengubah senyawa 6C menjadi senyawa 2C
pada hasil akhir glikolisis. Yang dimaksud dekarbosilasi oksidatif adalah
reaksi asam piruvat diubah menjadi asetil KoA (syamsuri, 1980_.
b. Siklus
krebs
Glikolisis
melepas energi
kurang dari seperempat energi kimiawi yang tersimpan dalam glukosa, sebagian
besar energi itu tetap tersimpan dalam dua molekul piruvet. Jika ada oksigen
molekuler, piruvat itu memasuki mitokondria dimana enzim siklus krebs
menyempurnakan oksidasi bahan bakar organiknya (champbell, 2002)
Memasuki
siklus krebs, asetil
KoA direaksikan dengan asam oksaloasetat (4C) menjadi asam piruvat (6C).
selanjutnya asam oksaloasetat memasuki daur menjadi berbagai macam zat yang
akhirnya menjadi asam oksalosuksinat. Dalam perjalanannya, 1C (CO2)
dilepaskan. Pada tiap tahapan, dilepaskan energi dalam bentuk ATP dan hidrogen.
ATP yang dihasilkan langsung dapat digunakan. Sebaliknya, hidrogen berenergi
digabungkan dengan penerima hidrogen
yaitu NAD dan FAD, untuk dibawa ke sistem transport elektron. Dalam tahap ini dilepaskan
energi, dan hidrogen
direasikan dengan oksigen membentuk air. Seluruh reaksi siklus krebs
berlangsung dengan memerlukan oksigen bebas (aerob). Siklus krebs berlangsung
didalam mitokondria (Syamsuri,
1980).
c. Sistem Transpor ELektron
Energi
yang terbentuk dari peristiwa glikolisis dan siklus krebs ada dua macam.
Pertama dalam bentuk ikatan fosfat berenergi tinggi, yaitu ATP atau GTP (Guanin
Tripospat). Energi ini merupakan energi siap pakai yang langsung dapat
digunakan. Kedua dalam bentuk transport elektron, yaitu NADH (Nikotin Adenin
Dinokleutida) dan FAD (Flafin adenine dinukleotida) dalam bentuk FADH2.
Kedua macam sumber elektron ini dibawa kesistem transfer elektron. Proses transfer elektron ini sangat komplek, pada
dasarnya, elektron dan H+ dan NADH dan FADH2 dibawa dari
satu substrak ke substrak yang lain secara berantai. Setiap kali dipindahkan,
energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik (P) kemolekul
ADP sehingga terbentuk ATP. Pada bagian akhir terdapat oksigen sebagai
penerima, sehingga terbentuklah H2O. katabolisme 1 glukosa melalui
respirasi aerobik menghasilkan 3 ATP. Setiap reaksi pada glikolisis, siklus
krebs dan transport elektron dihasilkan senyawa – senyawa antara. Senyawa itu
digunakan bahan dasar anabolisme (Syamsuri, 1980).
BAB
III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Mitokondria merupakan organelle yang berfungsi dalam
pernafasan sel serta mempunyai 2 lapisan membrane, yaitu membrane luar dan
membrane dalam yang berbeda secara struktur maupun fungsional. Antar membran
luar dan membran dalam terdapat ruang antar membran dalam membentuk Krista
untuk memperluas permukaannya.
2. Proses respirasi sel berlangsung dalam 3 tahap, yakni
: glikolisis, siklus krebs, dan transport electron.
III.2 Saran
Dengan perkembangan IPTEK seperti sekarang
ini, kita harus mengetahui bahwa perkembangan ilmu Biologi Sel dan Molekul juga
semakin luas, maka dari itu sebaiknya kita juga harus selangkah lebih maju
untuk mengetahui serta mengembangka perkembangan ilmu Bilogi Sel Molekul.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitokondria(02/04/2012)
Minggu, 25 September 2011
Beri tau aQ ttg kabarmu, meski aQ bkan siapa2 mu. Ceritakan pdaQ ttg kisahmu, meski aQ tak berhak tau. Jika hari ini aQ bertanya ttg keadaanmu, mungkin itu hanya sapaan seorg TEMAN. Tpi, jika esok aQ tak mengabarimu, itu bkan aQ membencimu. Tpi, mungkin kehadiranQ meresahkan hatimu. Lenyap tak berarti hlang. Diam tak berarti lupa. Jauh tak berarti putus. Coz, diantara kaU N aQ ada 1 ikatan yaitu PERSAHABATAN"
Langganan:
Postingan (Atom)